Pohon jangan disakiti dong kanda
"dibanding memaku pohon, ikut kami yuk menanam pohon bersama"
Sekarang lagi masa kampanye, baik dari calon presiden sampai calon anggota DPRD Kabupaten/Kota saat ini tengah melaksanakan kampanye dengan sangat massif. Mereka menawarkan gagasan, visi misi dan apa saja yang bisa membuatnya lebih unggul di mata masyarakat. Ada yang mengikuti debat, kampanye media sosial sampai mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi warga-warga. Hal itu gak jadi masalah karena emang lagi masanya kampanye.
Dalam beberapa waktu terakhir ini, sering terlihat spanduk-spanduk politisi yang dipasang di pohon atau di tempat-tempat yang tidak semestinya. Padahal KPU RI dalam Pasal 70 dan 71 Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 melarang bahan dan alat kampanye dipasang di sejumlah tempat seperti di gedung atau fasilitas milik pemerintah, jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, dan/atau taman serta pepohonan.
Memasang spanduk kampanye dengan memaku pohon tentu bukan konsep kampanye yang ramah lingkungan. Hal ini justru bertolak belakang dengan spirit peduli lingkungan. Jika para peserta pemilu berlomba-lomba memasang spanduk dengan cara menancapkannya dengan paku di pepohonan, akibat yang dihasilkan justru lebih banyak mudharat-nya daripada manfaatnya
Meskipun pohon ga perlu disembuhin karena dia bisa nyembuhin dirinya sendiri, tapi prosesnya ga sebentar loh. lama banget proses pemulihannya.
Dibandingkan memasang spanduk di pohon, gimana kalau kakanda politisi ngajak warga tanam pohon? kayaknya lebih keren gitu deh
Kemarin di tanggal 30 Desember 2023 ada aksi menanam pohon serentak di Indonesia yang merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Aksi penanaman bersama ini merupakan ijtihad bersama untuk Indonesia lebih baik mengatasi konservasi sumber daya lahan dan hilirisasi perairan di Indonesia. Dalam aksi penanaman bersama ini juga dilakukan penyerahan SK Green Ambassador. Green Ambassador sendiri adalah siswa-siswa terbaik dari seluruh wilayah di Indonesia yang telah mengikuti proses Pendidikan dan Pelatihan yang dibina oleh Institut Hijau Indonesia bersama Simpul Belajar atau Unit Pelaksana Teknis di masing-masing Provinsi.
Di Sulawesi Selatan sendiri, ada 75 Green Ambassador yang rutin aku dampingi, tersebar dari puluhan sekolah di Sulawesi Selatan dan 5 UPT, yakni UPT P3E Sulawesi Maluku, UPT KSDA Sulawesi Selatan, UPT BPDAS Jeneberang Walanae Saddang, UPT Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, dan UPT Taman Nasional Taka Bonerate.
Gimana? tertarik untuk bergabung?
#seharimenulis #tulisanbercerita #pertaniandanlingkunganhidup
Komentar
Posting Komentar