Aksiologi dalam Ekofeminisme

Aksiologi dalam Ekofeminisme 

Kita tentu tidak asing dengan kata ini. Gerakan feminisme dan ekologi mempunyai tujuan yang saling memperkuat, keduanya hendak membangun pandangan terhadap dunia dan prakteknya yang tidak berdasarkan pada "Dominasi". Pada titik inilah kajian ekofeminisme sebagai relasi antara feminisme dan ekologi menjadi sangat krusial untuk dibahas. 

 Bagaimana proses terjadinya reproduksi pengetahuan yang justru memposisikan perempuan (sebagai korban terbesar dalam kerusakan lingkungan) namun justru dituntut untuk bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan; Merunut akar gerakan dan tipologi ekofeminisme serta formulasi ke depan, gerakan ekofeminisme seperti apakah yang mampu meminimalisir “unequal power relations” dalam reproduksi pengetahuan lingkungan? 

Hasil kajian yang termaktub Dalam Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, "Ekofeminisme Transformatif: Alternatif Kritis Mendekonstruksi Relasi Perempuan dan Lingkungan" karya Tyas Retno Wulan.. menunjukkan bahwa reproduksi pengetahuan tidak pernah bebas nilai, namun selalu dikonstruksi oleh kelompok yang berkuasa, sehingga kajian feminisme pascakolonial menemukan relevansi untuk mendekonstruksi reproduksi pengetahuan bagi kelompok subordinat (lokal, miskin dan perempuan) di dunia ketiga. Pada titik ini, ekofeminisme transformatif Dipandang sebagai "ruang berpikir", tempat yang akan menguntungkan kedua belah pihak. 

Terlepas dari perdebatan nilai ekofeminisme yang digencarkan, aksiologi ekofeminisme lebih penting untuk didorong. Bukan lagi tentang perdebatan siapa yang lebih mendominasi dan bagaimana pemerataan terjadi secara kontekstual, tetapi bagaimana aksiologinya nyata. 

Sesuai dengan metode pembelajaran yang hari ini di cita-citakan bersama, bahwa metode yang paling efektif untuk belajar adalah melalui visualisasi gambar dan gerak. Artinya, nilai ekofeminisme pun akan semakin meningkat saat aksiologi mantap untuk digencarkan. Semuanya berperan, semuanya sepadan. Yang berteriak paling tinggilah yang sebenarnya berada di tempat yang rendah, pun sebaliknya. 

Komentar

Postingan Populer